Kamis, 04 Juli 2013

FF "Jebal!" [ONESHOOT]


Author : Sylvia Hildayanti a.k.a Park Ji Sang

Title : Jebal!
Genre : Friendship,sad ending
Rating : PG13+
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Kim Jongwoon
- Kim Ryeowook
- Lee Sangkyu (OC)

Happy Reading!

FF "Love Dust" [FICLET]


Tittle : Love Dust
Author : Sylvia Hildayanti a.k.a Park Ji Sang
Facebook/Twitter : Sylvia Hildayanti/@SylviaHilda
Genre: Sad End.
Rating : PG 13+
Lenght : FICLET (1000 words)
Cast :
-         Lee Sang Kyu (Fiction Cast)
-         Oh Se Hun (EXO)
Disclaimer : Terinspirasi dari lagu Kyuhyun – Love Dust,cast terinspirasi dari EXO’s Sehun dan Sangkyu adalah pemeran fiksi yang sebenarnya tidak ada :) please for not COPAS,this is REAL from MY MIND! Thanks for readers ,Happy Reading All :)

~o0o~

(Recomended Song : Kyuhyun – Love Dust)

Sangkyu POV

Aku mulai membuka mata,merasakan semilir angin mulai menyapaku. Sinar matahari serasa sedang menyelimutiku kali ini,membuatku merasa nyaman dalam pelukannya. Aku mulai mengerjapkan mataku berkali – kali, entah kenapa aku masih ingin menutup mataku yang sudah terbuka ini. Sekarang aku ingin duduk dan merenggangkan otot – otot tubuhku.
Namun, ada sesuatu yang janggal sekarang. Kenapa tubuhku kaku? kenapa tangan dan kakiku serasa mati rasa? Ya Tuhan,ada apa ini?

Tiba – tiba suara dari bibir pintu menarik perhatianku. Ku tolehkan wajahku ke seseorang di sana, aku melihat seseorang tersebut,wajahnya melihatku sendu,begitu pun sebaliknya.

“Chagiya,kau sudah sadar?”
“Ne Sehun oppa. Tapi ada apa ini? kenapa tangan dan kakiku tidak bisa bergerak oppa?” tanyaku sedikit terisak.

Perlahan ia berjalan menghampiriku dengan berlinangan airmata, aku pun sudah lebih dulu menitihkan airmata. Di raihnya tubuhku hingga terduduk di ranjang rumah sakit ini, tanpa menunggu lama ia langsung menarikku ke dalam pelukannya.

Aku ingin sekali membalas pelukan ini, namun apa daya, aku hanya bisa menangis sekencang – kencangnya dalam dekapannya, aku tidak perduli dengan baju ku dan baju nya yang sudah basah oleh airmata kami. Oh Tuhan,kenapa hidupku harus semiris ini?

~o0o~

Sampailah aku dan Sehun disebuah taman hijau di belakang rumah sakit ini. Dengan keadaanku yang terduduk di kursi roda, Sehun oppa terus mendorongku supaya bisa sampai di taman ini.

Perlahan ku tutup mataku,merasakan wangi mawar putih, bunga kesukaanku. Tanpa ku sadari, Sehun sedang memasangkan sebuah mahkota yang terbuat dari bunga – bunga yang indah dancantik, sekarang mahkota itu melekat di kepalaku.

“Sehun Oppa..”
“Ne Chagiya?”
“Bisa tolong aku untuk melepaskan ikatan rambutku oppa?”

Sehun oppa mengangguk. Perlahandi tariknya ikatan tali rambutku yang melilit di rambutku,hingga rambutku sekarang sudah terurai rapi oleh sentuhan lembut Sehun oppa yang seperti menyisir rambutku.

“Oppa..”
“Humm?”
“Aku rindu masa – masa kita dulu, saat kita minum teh bersama di balkon perpustakaan tengah malam, saat kita membaca buku di taman kampus di teriknya matahari, aku sangat merindukan hal itu oppa..”

Tiba – tiba Sehun oppa kembali memelukku sangat erat. Sama seperti kemarin, aku hanya bisa terdiam dalam pelukan nya, karena sekarang tubuhku sudah tidak bekerja dengan baik lagi.
Namun dengan sekuat tenaga aku berusaha untuk tidak menangis lagi, karena aku akan membuang tenagaku dengan percuma sekarang ini. Aku hanya bisa menutup mataku perlahan,mencoba merasakan sebuah kehangatan dalam pelukan nya.

“Iya, Oppa juga merindukan masa– masa itu. Yang penting,sekarang kamu harus sembuh, kamu harus sembuh demi oppa. Arraseo?” aku mengangguk mantap.
“Saranghae Sehun Oppa.”
“Nado Saranghae Chagiya.”

Perlahan ia melepaskan dekapannya dan kembali menyandarkanku di sandaran kursi roda ini. Aku menatap Sehun Oppa dengan sebuah senyuman, yaitu sebuah senyuman kebohongan.

“Oppa,aku ingin ke bukit, aku ingin melihat matahari terbenam oppa,bolehkah?”
“Tapi Chagi..”
“Ayolah oppa..” aku mencoba meminta pengertian darinya.
“Baiklah.” jawab Sehun oppa singkat.

~o0o~

Sekarang aku sudah berada di bukit bersama Sehun Oppa, perlahan Sehun Oppa menggendongku dan menurunkanku di hamparan rumput bukit ini, aku tersenyum melihatnya.

Sehun oppa terus menahan tubuhku agar tidak jatuh terbaring, karena saking lemahnya diriku saat ini. Tanpa meminta persetujuannya, ku sandarkan kepalaku ke samping, yaitu tepat di bahu sebelah kanan Sehun oppa, ia yang melihatku hanya tersenyum pasrah.

“Oppa..”
“Ne Chagi?”
“Kalau nanti aku bisa pulih, apa Oppa bahagia?”
“Kenapa kamu bertanya seperti itu? Tentu saja.”
“Mohon jawab dengan tulus Oppa.” balasku lirih.
“Cha..chagiya..kau tidak boleh bicara seperti itu!” aku tersenyum saat Sehun Oppa sudah mengerti maksud dari pertanyaanku.
“Tapi, bukannya Oppa ingin aku sembuh? Aku lakukan ini demi oppa..”
“Chagiya..” ucap Sehun Oppa lirih.

Tiba – tiba aku sekarang terjatuh dalam pangkuan Sehun Oppa, aku terbaring dan sekarang Sehun Oppa berusaha menepuk pelan kedua pipiku untuk tetap bisa membuatku sadar.

“Chagiya!”
“Oppa..harus..bahagia..dengan..cinta..oppa..karena bagaimanapun juga..hidup kita..sudah..di gariskan..oleh..Tuhan..Oppa..” ucapku lirih dan terbata – bata oleh sesaknya nafasku ini.
“Chagiya..” aku merasakan tetesan airmatanya mengenai wajahku.
“Sehun Oppa..”

Perlahan ku raih wajahnya dengan tanganku, ia terkejut melihatku, dan dengan cepat di genggamnya tanganku yang sedang mengusap wajahnya penuh kasih sayang.

“Cha..chagiya, kau bisa menggerakan tanganmu! Kau sembuh chagiya! Kau sudah sembuh! Sekarang kajja kita ke rumah sakit dan istirahat karena besok ..”
“Besok aku sudah tidak bernafas lagi oppa.”
“Kau konyol chagiya! Kajja kitake rumah sakit sekarang! Kajja bangun ne.”
“Terserah..Oppa..sajahhh..”jawabku lemah.
“Chagi! Chagiya!! Bertahanlah!”
“Sa..rang..hae..Se..hun..oppa..”
“CHAGIYA!!!”


Perlahan ku rasakan cahaya terang mulai menghampiriku, dan saat itu juga aku mulai menutup mata. Iya, aku menutup mata untuk selamanya.

~o0o~

Aku terduduk di sebuah kursi taman yang hijau ini, sambil memegang setangkai bunga mawar putih kesukaanku,dengan mengenakan dress putih kesukaanku, ku resapi sejuknya angin yang diberikan Tuhan kepadaku.

“Chagiya..”

Aku refleks menoleh ke sang empunya suara ini, aku sangat mengenal suara ini. Saat melihatnya aku tersenyum padanya penuh arti padanya.

“Sehun Oppa.” balasku.

Dengan pasti, Sehun Oppa berjalan menghampiriku dan langsung menarikku ke dalam dekapannya sembari mengecupi puncak kepalaku erat.

“Chagiya, aku sangat merindukanmu..”
“Aku juga oppa..”
“Gimana keadaanmu disini,chagiya? Apa kamu sudah sembuh?”
“Sudah Oppa, karena semuanya termasuk Oppa sudah melepaskanku. Jadi aku sekarang sudah seperti sedia kala lagi.” jawabku tersenyum penuh arti.
“Oppa yakin kalau Oppa sedang bermimpi sekarang, tapi Oppa senang bisa bertemu lagi denganmu chagiya.”
“Ne Oppa, aku juga senang dan sangat bahagia bisa bertemu oppa lagi..” ku balas pelukan Sehun Oppa dengan erat.
“Chagiya..” Sehun oppa melonggarkan pelukannya dan menatapku sendu,
“Ne?”
“Saranghae..” aku kembali tersenyum.
“Nado saranghae Oppa..”


“Apa pun yang terjadi, semua sudah di gariskan oleh Tuhan. Maka dari itu,rasakanlah angin yang membuat kita bernafas untuk menghadapi kejamnya dunia ini. Dan cintailah seseorang yang tulus padamu, sayangi dia dan berikan pelukan terbaikmu pada hari terakhirmu saat itu juga.” – Park Ji Sang

THE END


NB : maaf kalau alurnya kecepetan,karena ini aku ambil intinya :) Thanks Readers :)

Kamis, 23 Mei 2013

FF "A Tattoo" [ONESHOOT]



Tittle : A Tattoo
Creator : AhRinRyeo (Jung/Choi Sooneul)
Fb/Twitter : Arin Awwa/@arienN9
WP : http://www.ahrinsworld.wordpress.com
Cast :
- Kim Ryeowook (Ryeowook Super Junior)
- Jung Sooneul (AhRin/OC)
Genre : Fluff, Romance
Rating: PG 13+
Lenght : Oneshot/1.125 words
Disclaimer : FF ini ditulis oleh AhRinRyeo. Ide cerita murni berasal dari otak AhRinRyeo. Tokoh di dalamnya adalah milik keluarganya dan Tuhan YME. Tolong jangan copy-paste atau plagiat FF ini tanpa perizinan dari AhRinRyeo. Tapi jika menemukan FF dengan tema/judul/tokoh yang sama dengan FF ini, sesungguhnya itu murni KETIDAKSENGAJAAN. Dan ini hanya FIKSI/KHAYALAN semata. Thank you, be a good reader, and please leave your comment after read this

Happy Reading~
---
Tatkala terpaan sang bayu senja membelai lembut kulitku, menerbangkan surai hitam yang tergerai memeluk tubuhku. Di sini, di tempatku memandang genangan air yang mengalir jernih, aku masih menantimu. Tak peduli akan kemungkinan 'kau-tidak-datang' yang sebenarnya jauh lebih besar, tapi aku yakin, kau pasti dapat menunda waktu untuk menyinggahi hatiku, walau sebentar saja.
Pancaran sinar ini masih terpejam, saat kurasakan sebuah tangan memeluk perlahan tubuhku dari belakang. Aku tidak juga membantah, walau ia sempat membuatku geli karena dagunya di pundakku. Namun, bibir ini kemudian terangkat manis, kala sepatah kata, “Saranghae...” berhembus lirih mengetuk hatiku.
“Nado saranghae...”
Kini berganti, ia yang memejamkan matanya sembari menghirup kuat-kuat aroma khas tubuhku. Dan tanganku menggelayut manja di tangannya yang... oh! Apa ini?!
Aku mengibaskan tangannya kasar, tak sengaja. Mataku masih menatap aneh ukiran-ukiran bewarna di kulit putihnya.
“A-apa itu?!” Tunjukku di tangan sebelah kirinya. Matanya memandang bergantian antara aku dan apa yang kutunjuk.
“Apa? Ini? Ini tato, Chagi. Apa kau belum membuka twitter-mu? Aku sudah mempostingnya dua jam yang lalu, dan semua mengatakan kalau ini sangat cool! Bagaimana menurutmu? Ini ba-,”
“CUKUUUPP!!” Aku menyela kalimat panjangnya. Berusaha menghirup oksigen sebanyak-sebanyaknya sebelum aku kembali bertanya, “Maksudku, se-sejak kapan tato itu ada di tanganmu?”
“Sejak...” Ia nampak berpikir. “...tadi,” jawabnya enteng dengan memasang wajah polosnya yang sama sekali tidak pantas dengan tato di tangannya.
Aku menghela nafasku kasar. Menampilkan raut wajah yang tak lagi bergairah untuk berkencan dengannya. Sepertinya, aku menyesal bisa mencintainya sampai sekarang.
“Bagaimana? Bagus, tidak? Shy-young noona yang menggambarnya. Dia tahu saja kalau aku suka dengan anime ini,” ujarnya memandangi tangannya sendiri, nampak bangga karena telah memiliki apa yang ia inginkan.
“Kau kenapa? Kau tidak suka? Mianhae...”
Ia menunduk lesu. Jelas sekali perubahan ekspresi yang terjadi pada dirinya. Perasaan bersalah mulai menghantuiku. Yaa, memang lebih baik jika aku bisa meredam emosi.
“Tapi itu tidak permanen, kan?”
Ia tampak bingung. Matanya berputar seakan mengingat-ingat perkataan sang pelukis tangan. Tapi, tak lama setelah itu, ia menjawab seraya menggeleng pelan, “Aku tidak tahu...”
Baiklah, bersamaan dengan kembalinya sang surya keperaduan, aku putuskan bahwa impian kami untuk makan malam bersama di sebuah restoran sederhana yang romantis, batal. Karena aku langsung melenggang pergi. Tak peduli lagi dengan dirinya yang kini tengah memekik memanggil namaku. Namun saat aku kian menjauh, ia ternyata masih di tempatnya, lebih mementingkan sambungan telepon yang semakin mendukung batalnya rencana berkencan kami berdua.
***
Dalam gemericik nada-nada gerimis yang mengenai tajam kulitku. Aku sengaja, tak ingin pulang berpayung duka. Karena pikirku, air mata ini pasti akan terhapus dengan sendirinya jika aku membiarkannya melarut bersama tangisan sang bumi malam.
Aku memang cengeng, manja, dan egois. Meskipun dia tidak pernah mengeluh atas sikapku, tapi aku sadar diri, ia pasti lelah menghadapiku. Selama dua tahun aku bersamanya, memang akulah yang seakan-akan tidak tahan dengan kepolosannya, tidak pernah suka dengan pilihannya, dan tidak bisa menghargai kesabarannya untuk memahamiku. Aku memang yang salah menilai. Ia bahkan sudah pernah berkata, ia bukanlah lelaki romantis yang menyatakan cintanya pada seorang gadis dengan berbagai rayuan. Namun nyatanya ia lebih dari itu. Denganku, ia menjadi lelaki sehangat rembulan, yang selalu memelukku di kala bekunya hati tak bisa dielak.
Tidak bisa kupungkiri, walau logika mengharuskanku untuk melepasnya, hati tetap tak ingin menyerah menggapai impian bersama dia. Yang ternyata mampu membutakan pikiran dan hatiku sejak pertama kali aku bertemu dengannya. Ah, tapi kurasa seluruh fans-nya pasti juga akan merasakan hal yang sama. Hanya saja, mungkin aku termasuk yang beruntung. Bisa merasakan langsung kasih sayang dari seorang Kim Ryeo Wook, salah satu anggota dari grup besar, Super Junior, yang sedang naik daun saat ini dan memiliki ribuan fans di seluruh penjuru dunia.
Kian larut, kian deras pula rintikan gerimis malam. Aku pun mengeratkan jaketku. Jaket pemberian darinya sebagai hadiah ulang tahunku saat Agustus tahun lalu. Begitu hangat, layaknya pengganti dirinya yang tidak bisa setiap waktu di sampingku. Seperti sekarang, ia pasti tengah menyapa para fans setianya melalui radio.
Deru mesin mobil sempat menghentikan langkahku. Membuatku penasaran lalu melirik sekilas ke arah suara itu. Mobil itu, tidak asing lagi. Sebaiknya, aku percepat saja langkahku sebelum dia menarikku dan membuatku tak bisa berkutik.
Ah, tapi terlambat.
Pelukan di bawah matahari senja itu kembali ia berikan. Mengunciku rapat hingga tak ingin beranjak. Dan dalam keheningan di bawah derasnya langit gulita, ia masih saja mencium aroma tubuhku yang telah bercampur dengan basahnya air hujan. Masih saja bergumam menghembuskan kata-kata yang sama seperti tadi sore, “Saranghae...”
Namun kali ini tidak ada balasan dariku. Aku harus sanggup menahan pekikan hati yang telah meluap. Meski sebenarnya, aku lebih rapuh dibandingkan dengan sebatang kayu yang layu.
“Kenapa kau masih di sini, hum? Apa kau tidak kedinginan?”
Tidak, selama kau ada, Oppa. Tapi, maafkan aku, belum berani menyuarakan isi hatiku. Karena aku... takut.
“Maafkan aku, membuatmu marah...”
Sama sekali tidak. Aku yang seharusnya meminta maaf. Aku... egois.
“Kau dengar aku, kan? Jangan menangis...”
“Pergilah dari sini, Oppa... Nanti kau kedinginan.”
Aku mulai berani berucap. Sangat lirih...
“Biar saja, yang penting kau merasa hangat dalam dekapanku,” ucapnya masih dalam posisi yang sama, dan kian erat peluknya di tubuhku.
“Dan biarkan hujan menghapus segala kesalahanku padamu. Mungkin juga hujan bisa melunturkan tato tak bermakna ini,” lanjutnya dan tepat mengenai hatiku. Ia... ternyata begitu baik. Hanya demi diriku?
“Tidak bermakna? Bukannya kau suka tato itu? Aku tidak apa-apa, pergilah. Para fansmu pasti sudah tidak sabar mendengar suaramu sekarang.”
Aku melepaskan tangan eratnya perlahan. Tapi, meski ia tak sekekar anggota Super Junior yang lain, tenaganya masih lebih kuat dibanding diriku.
“Jangan pergi... Ijinkan aku untuk menepati janjiku, berkencan denganmu malam ini, walau tak sesuai dengan apa yang kita rencanakan sebelumnya.”
Suaranya bergetar. Ia pasti menahan dingin yang menusuk kulitnya karena ia hanya memakai kaos lengan pendek, yang sama sekali tidak bisa menghangatkan tubuhnya.
Aku menggenggam tangannya, membalik tubuhku agar bisa menatap wajah lesunya. Sebenarnya, aku sudah menangis sejak tadi, tapi tak terlihat karena air mataku mengalir bersama tetesan embun awan. Aku mengusap pipinya yang juga basah, menatap manik matanya dengan perasaan bersalah.
“Maafkan aku...”
“Kau tidak bersalah. Memang tidak seharusnya aku melukiskan gambar ini di tanganku. Karena aku sudah mempunyai ukiran yang lebih indah dan bermakna, yang aku simpan rapat di dalam sini.” Ia meraih tanganku, meletakkannya di atas dada bidangnya. Aku memandangnya heran. Namun ia melanjutkan kata-katanya, “Ukiran itu adalah ukiran wajahmu, senyummu, dan semua tentangmu, termasuk cinta kita yang kuharap akan abadi.”
Aku menangis, lagi. Di dalam hati ini, aku tak menyangka akan bertemu dengannya, dan bisa mendapatkan cinta darinya. Aku terharu. Kepolosannya yang kadang membuatku kesal, ternyata kini dapat membuatku tersenyum. Ia memang kadang kejam karena tidak pernah peduli dengan perkataan orang yang ingin menjatuhkannya. Namun ia selalu peduli, dengan perasaanku, dan hubungan kami.
Tibalah saat langit kembali menurunkan gerimis. Aku menyandarkan kepalaku di dadanya, memeluknya erat seakan tak ingin lepas. Ya, aku memang takut. Takut kehilangan dirinya.
“Kim Ryeo Wook Oppa...”
“Saranghae...”
END
NB: ini bagi yg belum tau, beberapa minggu yang lalu, @ryeong9 (Ryeowook's twitter) update foto dia sama tato di tangannya. Jadi, ini terinspirasi dari situ  no bash ya~ its just fiction, ya!  gomawo buat yg udah read, then comment 

Rabu, 08 Mei 2013

FF "Storyline Heart" [ONE SHOOT]

 


¤Storyline Heart¤

Author : Park Ji Sang a.k.a Sylvia hildayanti
Cast :
- Lee Sang Kyu
- Cho Kyu Hyun
- Lee Ki Seop
- etc.


(Recomended Song : K.Will - Love Blossom)



19.00KST

At Seoul Park

Siang seakan berganti menjadi malam yang mulai menyelimuti bumi yang rapuh ini,membuat setiap makhluk yang berada di dalamnya ingin segera menghangatkan tubuhnya dari dinginnya malam,namun tidak bagi pasangan yang bisa di bilang 'kurang' serasi ini,yaitu Sangkyu dan Kyuhyun.

Dengan langkah santai,Sangkyu dan Kyuhyun berjalan mengelilingi Seoul tanpa menggunakan kendaraan umum,bagi Sangkyu ia bisa memaklumi sikap Kyuhyun yang masih trauma akan kecelakaannya yang menimpanya dulu.

Namun,pasangan ini begitu dingin dan kurang bersahabat seperti layaknya pasangan kekasih yang di mabuk asmara,hingga di perjalanan pun mereka sama sekali tidak berpegangan tangan walaupun hanya sedetik.

"Kyuhyun-ah.."Sahut sangkyu lirih.
"Ne?"Tanya kyuhyun tanpa menoleh ke arah sangkyu.
"Hmm..gomawo sudah mengajakku berkencan,walaupun kencan kita ini terdengar aneh,aku sangat menyukainya.."Jawab Sangkyu tersenyum walaupun terpaksa.
"Ne.."Lalu Kyuhyun mulai berjalan meninggalkan sangkyu yang diam terpaku.
"Ehh,kyuhyun-ah..tunggu aku"Dengan cepat sangkyu berjalan mengikuti langkah kyuhyun yang cukup cepat.

At Lee's Family House

"Gomawo sudah mengantarku sampai di depan rumah kyuhyun-ah"Ucap Sangkyu kembali mengembangkan senyumannya dengan ikhlas.

Tanpa menjawab,Kyuhyun langsung kembali melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya,Sangkyu hanya bisa mendesah berat.

"Kyuhyun-ah.."Teriak Sangkyu,Kyuhyun menoleh.
"Jaljjayo.."Lanjutnya tanpa di ubris oleh Kyuhyun yang kembali berjalan meninggalkannya.

Setelah Kyuhyun sudah pergi,Sangkyu berjalan dengan langkah gontai menuju ke rumahnya.

Ceklek..

"Annyeong Haseyo.."Sapa Sangkyu dengan setengah berteriak.
"Annyeong Kyu-ya.."Jawab seseorang yang membuat Sangkyu membelalakkan matanya.
"Omo,suara itu..itu pasti..OPPAAA!!!"Dengan cepat Sangkyu membuka sepatunya dan langsung berlari menuju sumber suara tadi.

Saat sampai di meja makan,ia terkejut melihat wajah yang sudah sangat ia rindukan selama beberapa tahun ini.

"Kiseop oppa.."Sangkyu dengan cepat merengkuh tubuh oppanya ke dalam pelukannya.
"hey! Jangan memelukku seperti ini chagiyaa.."
"Tidak! aku tetap mau seperti ini,salah sendiri kenapa oppa meninggalkanku dan bersekolah di Spanyol selama 2 tahun ini? Huh.."
"Hahaha..jinjja? Baiklah,oppa minta maaf ne.."
"Tidak"
"Mwo?"
"Aku tidak mau.."
"Dasar.."

Kiseop yang merasa di kerjai oleh Sangkyu mencoba membalas dendam kepada Sangkyu dengan membalas pelukannya hingga Sangkyu melayang di pelukan Kiseop.

"Omo..oppa,turunkan aku!!!"
"Tidak mau,weeee.."
"Huaaaa..turunkan aku oppa!"Sangkyu memukul dada Kiseop dengan kencang hingga Kiseop meringis.
"Ahh..dasar! Huh,baiklah.."Lalu Kiseop dengan kesalnya menurunkan Sangkyu dengan sedikit kasar,membuat Sangkyu berdiri tidak sempurna hingga terjatuh ke lantai.
"Aucchh..hiks hiks appo.."Rintih Sangkyu.
"Mwo? Kau kenapa chagiya? Mianhae aku menurunkanmu paksa.."
"Hiks hiks..kakiku oppa..hiks hiks..appo"
"Ya Tuhan,jeongmal mianhae..kajja oppa gendong ne.."Sangkyu hanya mengangguk lemah.

Lalu Kiseop mengangkat tubuh Sangkyu dan menggendongnya hingga ke kamar Sangkyu.

Setelah sampai di kamar Sangkyu,Kiseop menurunkan Sangkyu dengan lembut di atas ranjang Sangkyu lalu mulai menyelimuti Sangkyu.

"Mianhae chagi,sekarang kau tidur ne,jaljjayo"
"Gwechana oppa,ne nado jaljjayo"

Kiseop lalu mengecup kening Sangkyu dan akhirnya bangkit berdiri meninggalkan Sangkyu yang mulai terlelap dalam mimpi indahnya.

"Bogoshippo chagiya"Gumam Kiseop lirih sebelum akhirnya ia mematikan lampu dan menutup pintu kamar Sangkyu


Morning Day..


Sinar matahari mulai menerobos masuk ke dalam kamar berukuran 12 x 11 m itu,sehingga membuat sang empunya mulai membuka matanya yang cukup sipit itu.
Dengan perlahan namun pasti,Sangkyu mulai mengerjapkan matanya untuk beradaptasi dengan sinar matahari yang cukup menyilaukan itu.

"Hmm..Good Morning All~ Have a nice day.."Sapa Sangkyu sembari merenggangkan otot - otot pundaknya yang terasa pegal.

Walaupun dengan sedikit kaki yang maih nyeri,Sangkyu berusaha bangkit dari ranjangnya dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah 15 menit ia berkukat dengan peralatan mandi juga baju - baju yang berada di lemarinya,ia mulai berjalan keluar kamar dan menuju ke meja makan untuk sarapan.

Namun,saat ia sampai di meja makan,ia tidak menemukan keberadaaan oppanya yang baru ia lihat kemarin.

"Kiseop oppa..oppa..Huh.."Desah Sangkyu berat.

Lalu Sangkyu kembali berjalan menuju dapur,sampai di sana ia menemukan secarik kertas menempel di kulkas rumah,sangkyu mendekatkan wajahnya kepada kertas itu dan membacanya dengan seksama.

To : si Jelek Sangkyu :p

Mianhae untuk kejadian semalam ne,jeongmal mianhae..

Dan mianhae juga aku meninggalkanmu pagi - pagi seperti ini,karena aku ada ajakan jogging dengan rekanku,mohon pengertiannya ^^

Aku sudah memasakkan bimbimbap kesukaanmu chagi,karena aku tahu kalau kau itu sedang diet ketat.

Sudah dulu ya,Kiseop sayang jelek selalu :D

From : Kiseop

"Ckckck,bisa - bisa nya ia memberiku makanan yang akan membuatku bertambah 3 kg,aku sedang diet oppa,Huh.."Sangkyu hanya bisa mendengus kesal.


At Seoul Park


Sejuknya pagi ini membuat banyak orang yang berniat ingin keluar untuk mencari udara segar,begitu juga dengan Sangkyu,setelah ia sarapan dengan roti selai stroberi favoritnya,ia bergegas mengambil sepeda kesayangannya untuk di bawanya menuju taman.

Di taman,Sangkyu dengan santainya mengayuh sepedanya yang sudah lama ia tidak pakai karena kesibukannya.

Saat Sangkyu sedang asik dengan dunianya,ia terkejut saat melihat pujaan hatinya sedang berada di dekatnya,iya..sekarang Kyuhyun sedang dengan tenangnya membaca buku sembari bersandar di pohon maple dan mendengarkan lagu dari headset-nya.

"Kyuhyun-ah.."Sapa Sangkyu,Kyuhyun tidak mengubrisnya.
"Omonaa..kyuhyun-ah! Hey!"Baru saja Sangkyu memanggilnya lagi,Kyuhyun sudah di buat terkejut dengan keberadaan Sangkyu di depannya.
"Eoh?"Kyuhyun kebingungan.
"Sedang apa oppa di sini?"Dengan cepat Kyuhyun bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Sangkyu yang masih berada di atas sepedanya.
"Kyuhyun-ah.."Sangkyu berusaha mengayuh sepedanya untuk mengejar Kyuhyun,namun naas ban sepedanya menabrak kerikil kecil hingga sepeda itu oleng dan jatuh hingga membuat Sangkyu terluka.

"Kyaaa..hiks hiks..kakiku..omonaaa.."Ringis Sangkyu yang dalam keadaan kakinya yang terhimpit badan sepeda.
"Omona..chagiyaa,wae geurae?"Tiba - tiba Sangkyu terkejut saat Kiseop oppa menghampirinya.
"Hiks hiks..appo..hiks.."Sangkyu hanya bisa menangis kesakitan.
"Kakimu terluka,kita pulang ne.."Sangkyu hanya bisa mengangguk.

Lalu Kiseop dengan tanggap langsung menggendong Sangkyu sembari mengbawa kembali sepeda Sangkyu.
Ternyata dari kejauhan,ada sepasang mata yang melihat kejadian itu dengan detail,iya..Kyuhyun melihat kejadian dimana Sangkyu jatuh dan di gendong oleh seorang namja yang tidak di kenalnya.

"Huh..menyebalkan.."Kyuhyun hanya bisa mencibir entah dirinya atau Sangkyu.


At Lee's Family House


"Aucchhh!!! Sakit oppa,jangan di tekan tekan seperti itu..hiks hiks.."
"Sudahlah,nanti lukanya malah akan infeksi bila tidak di tekan seperti itu.."
"MWO?! Oppa kira aku terlindas aspal apa? Hanya terjepit sepeda oppa.."
"Tapi bagiku,sesuatu yang menimpamu akan membuatku khawatir,arraseo"
"Huh.."Sangkyu hanya bisa mendengus kesal dan menyerah dengan oppa-nya itu.
"Nah! Sudah selesai,sudah ku perban,jadi kau harus istrirahat ne.."
"Omo?! Aku tidak mau.."
"Hey! Kau mau kemana chagi?"
"Aku ada urusan,tenang saja..setelah ini,aku tidak akan menyusahkan oppa atau membantah perkataan oppa lagi,oke..pai - pai"
"Dasar.."Cibir Kiseop saat Sangkyu dengan paksa berjalan meninggalkan rumah dan pergi entah kemana.

At Cho's Family House

"Arghhh!!! Kyuhyun paboya!!! Kenapa yeoja-mu bisa - bisanya di gendong oleh namja lain,bukan kau cho kyuhyun?! Agrhhhh..!!"Teriak Kyuhyun di kamarnya setelah ia merebahkan diri di ranjangnya.

*Yeongwonhi..I Love You,love you,love you~ I love you,love you,love you~ oh my baby,love you~*

Terdengar suara nada lagu kesukaan Kyuhyun di kamarnya itu,namun Kyuhyun sedang malas untuk membuka handphone-nya,karena nada lagu itu yang di pakainya saat seseorang yang sangat ia sayangi menelfonnya.

*Yeongwonhi..I love you,love you,love you~ I love you,love you,love you~ oh my baby love you~*

Kembali terdengar suara itu,namun ego-nya membuat Kyuhyun tetap bersikukuh untuk tidak mengangkat telfon dari orang tersebut.

"Huh,jangan menelponku Sangkyu..aku tidak mau di ganggu.."Gumam Kyuhyun lirih menatap langit - langit kamarnya.

Sementara di depan rumah Kyuhyun,Sangkyu berusaha beberapa kali menelfon Kyuhyun,namun ia sama sekali tidak mengubrisnya.

"Omonaaa..Kyuhyun-ah,angkatlah.."Titah Sangkyu cemas.

~o0o~

Tak terasa sudah 30 menit ia berada di depan rumah keluarga Cho,sudah beberapa kali ia menelpon dan meng-sms Kyuhyun,namun tidak ada satupun balasan darinya.
Sampai sekarang,hujan mulai mengguyur kota Seoul yang sedang melewati siang harinya yang memang cukup mendung hingga sekarang hujan seperti ini.

"Masa aku harus hujan - hujanan di sini? Tapi biarlah,semoga Kyuhyun-ah bisa datang kesini.."Ucap Sangkyu memotivasi dirinya sendiri.

Sudah sekitar 45 menit Sangkyu mencoba melawan dirinya dari dinginnya hujan dan terpaan angin,hingga sekarang wajah Sangkyu yang natural seketika memucat.

"rrr..Kyuhyun-ah..cepat kesini.."Gumam Sangkyu yang mulai merasakan dirinya membeku dan menggigil.

"Kyuhyun-ah.."

Bruk..

Seketika Sangkyu melemah dan pingsan di depan rumah Cho,dan saat itu juga Kyuhyun terkejut saat melihat Sangkyu pingsan di depan rumahnya.
Dengan cepat Kyuhyun keluar rumah dan menggendong Sangkyu menuju rumah nya.

"Bertahanlah Sangkyu,bertahanlah.."Ujar Kyuhyun panik melihat wajah Sangkyu yang nampak sangat pucat.

2 jam telah berlalu,Kyuhyun dengan setia merawat Sangkyu yang masih lemah dan belum sadarkan diri.

"kyu-ya,aku sangat ingin menjadikanmu seperti yeoja pada umumnya,yang selalu di sayangi oleh namja yang sangat ia cintai,namun entah mengapa ke ego-an ku membuatmu harus begini,mianhae kyu-ya.."Ucap Kyuhyun berusaha menahan airmatanya sembari menggenggam erat jemari - jemari Sangkyu yang mulai menghangat.


Perlahan Sangkyu mulai membuka matanya,kepalanya masih cukup pusing akibat air hujan yang mengguyurnya tadi,sekarang ia mulai merasakan sesuatu yang hangat dan seketika membuat Sangkyu tidak bisa berkedip.

"Kyuhyun-ah.."

Kyuhyun yang mendengarnya langsung kembali bersikap dingin dan melepaskan genggamannya di jemari Sangkyu,sangkyu hanya bisa menghela nafas berat.

"Kyuhyun-ah,mianhae.."
"Untuk?"Akhirnya kyuhyun angkat bicara,tanpa menatap Sangkyu.
"Soal tadi,sebenarnya yang membantuku tadi itu adalah.."

Brak..

Tiba - tiba Sangkyu membelalakkan mata terkejut saat melihat seseorang yang mendobrak pintu kamar Kyuhyun itu.

"Kiseop Oppa.."Sahut Sangkyu lirih.
'Mwo? Kiseop? Lee Kiseop Oppa Sangkyu? Omonaaa'Ucap Kyuhyun dalam hati.
"Chagiya,gwechana? Sekarang kita pulang saja ne.."Kiseop menghampiri Sangkyu yang masih terbaring.
"Tap..tapi..oppa,aku.."
"Sudahlah,lagipula namja ini tidak perduli padamu chagi,kajja kita pulang,biar oppa gendong.."Dengan cepat Kiseop menggendong Sangkyu dan mulai berjalan keluar meninggalkan rumah Kyuhyun,kyuhyun hanya bisa diam mematung.

~o0o~

2 Days Later..

Semenjak kejadian itu,Sangkyu dan Kyuhyun mengalami lost comunication,mereka sama sekali tidak berkomunikasi baik langsung ataupun dari telepon.

Krieett..

Kiseop mulai membuka kamar Sangkyu,terlihat Sangkyu sedang terlelap dalam tidurnya di sore hari ini,2 hari ini Sangkyu memang sedang kurang enak badan sehingga harus beristirahat.

"Chagi.."Sapa Kiseop,Sangkyu yang mendengarnya mulai sedikit membuka matanya.
"Sepertinya kita harus pindah,lingkungan di sini kurang mendukung,kita ke Busan ne.."Tanpa banyak protes,Sangkyu hanya bisa mengangguk lemah,entah ia sadar akan ucapan dari oppanya atau tidak.

3 Days Later..

Hari ini adalah hari yang berat bagi diri Sangkyu,karena secara tidak langsung ia akan berpisah dengan namja yang sangat ia cintai itu.

Dengan mengantongi izin dari Kiseop Oppa,akhirnya Sangkyu bisa kembali menuju rumah Kyuhyun untuk mengucapkan selamat tinggal.

Saat Sangkyu sudah sampai di depan pintu,dengan cepat ia meletakkan sebuah kotak berukuran sedang di depan pintu rumah keluarga Cho itu.

"Semoga kau suka Kyuhyun-ah,goodbye"Ucap Sangkyu sebelum ia berjalan pergi keluar dari pekarangan rumah itu.

~o0o~

16.25KST

Kyuhyun yang masih terlelap dalam mimpinya hanya bisa menggeliat di ranjang king size nya itu.

Tiba - tiba entah dorongan dari mana,Kyuhyun mulai membuka mata dan bangkit duduk di ranjang sembari merenggangkan otot - ototnya.

"Huh..bogoshippo.."Gumam Kyuhyun lirih saat melihat sebuah bingkai yang terdapat sebuah foto yeoja yang sangat ia sayangi itu.

«Flashback ON«

Di sebuah lapangan di Kirin Art School,sedang sangat ramai akibat ulah seorang namja yang berani menyatakan perasaannya kepada yeoja yang hanya diam mematung di hadapan namja itu.

"Sudahlah Kyuhyun,katakan saja pada Sangkyu.."Sahut Sungmin menyenggol tubuh Kyuhyun.
"Ne,cepatlah..aku juga ingin berkencan dengan Jihyun sekarang! Kajja.."Ucap Donghae mengikuti.

Kyuhyun hanya terdiam saat melihat seorang yeoja lugu sedang berada di hadapannya.ia mulai berfikir keras sekarang.

"Hmmm.."Kyuhyun seketika gugup.
"Aku..ingin..kau.."Kyuhyun memejamkan matanya saking gugupnya.
"Menjadi yeojachiguku! Kau mau?"Seketika yeoja yang ada di hadapannya itu hanya memandang dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Yeoja itu hanya mengangguk mantap,Kyuhyun yang melihatnya mulai mengembangkan senyumannya dan perlahan mulai mendekat ke yeojachigu barunya itu.

"Gomawo Sangkyu-ya.."Kyuhyun menepuk bahu yeojanya.
"Cheomna..ehm..Kyuhyun-ah"Balas Sangkyu lembut.

Karena banyak pasang mata yang melihat kejadian ini,membuat pasangan baru itu tidak ingin berpelukan di sana,karena akan sangat memalukan bagi mereka.

»Flashback OFF»

Lalu Kyuhyun bangkit dari ranjangnya menuju ke halaman rumahnya,saat ia membuka pintu rumahnya,ia melihat sebuah bingkisan kado berukuran sedang berada di depan rumahnya,dengan cepat Kyuhyun mengangkat kado tersebut sembari membuka isi dari kado itu.

"Mwo? PSP keluaran terbaru? Dari siapa ne?"Kyuhyun kembali melihat isi kado itu dan menemukan sebuah surat.

Lalu ia mulai membacanya dengan seksama.

To : Kyuhyun 'Oppa'

Mianhae aku memanggilmu oppa,setidaknya itu akan membuatku lega karena telah menyebut nama itu :)

Aku hanya bisa memberikan hadiah yang paling kau tunggu itu,walaupun pada akhirnya kita harus berpisah karena jarak yang jauh nantinya.

Hari ini aku akan pindah ke Busan dengan Kiseop Oppa dan akan menetap selamanya di sana :)

Kalau oppa ada perlu denganku,aku tunggu hingga jam 17.00

Saranghae Kyuhyun-ah..

From : Lee Sang Kyu

Kyuhyun hanya bisa terdiam setelah membaca surat dari pengirim tersebut,sekarang perasaannya campur aduk,ia tidak menyangka kalau selama ini ia telah menelantarkan yeojachigunya sendiri.


~o0o~


"Oppa,tolong ambilkan boneka beruangku yang ada di kamar ne,jebal.."
"ahh ne,sebentar.."

Sangkyu dan Kiseop sedang sibuk mengemasi barang - barang mereka,sangkyu hanya bisa berusaha bersikap antusias menghadapi nya,walaupun ia tidak bisa menutupi kalau hatinya sangat sakit harus meninggalkan namja yang sangat ia sayangi itu.

"Chagi..chagiya.."Tiba - tiba Sangkyu tersadar dari lamunannya saat Kiseop melambai - lambaikan tangannya ke arah wajah nya.
"Ahh ne oppa?"
"kau kenapa? kau sakit lagi,humm?"Tanya Kiseop cemas.
"Aniya oppa,hanya tumbem saja aku sedang melamun"
"dasar.."

Lalu Sangkyu segera pergi menuju ke rumahnya untuk mengambil barang - barang yang tertinggal.
Saat Sangkyu sedang memasukkan foto - foto ke dalam koper,ia tak sengaja melihat sebuah foto yang benar - benar membuatnya sangat rindu akan sosok orang di dalam foto itu.

FLASHBACK ON

"Kyuhyun-ah"
"humm?"
"selagi menunggu donghae ke sini,kita foto box dulu yuk!"Ajak Sangkyu.
"mwo?"
"aissshhh..ayolah,hanya kali ini saja.."Sangkyu mengeluarkan puppy eyes nya.
"Huh..ne baiklah"
"Yeay! kajja.."

Lalu Sangkyu menark tangan Kyuhyun dan mengajaknya masuk ke dalam sebuah tempat yang sangat kecil dan sempit.

"Senyumlah Kyuhyun-ah.."
"andwae"
"huh..ayolah"
"Huft,ne ne.."

ceklik..ceklik..ceklik

setelah itu sangkyu bergegas keluar dari box itu yang di susul oleh Kyuhyu,dengan cepat ia mengambil sesuatu yang keluar dari box itu,wajah Sangkyu nempak memancarkan kebahagiaan.

"Kyuhyun-ah,kau sangat tampan.."Kyuhyun hanya bisa mengeleng - gelengkan kepalanya pelan.

FLASHBACK OFF

tak terasa airmata Sangkyu sudah sangat banyak membasahi pelupuk mata Sangkyu,wajahnya benar - benar seperti sedang habis mencuci wajahnya.

tiba - tiba..

Brukk..

Sangkyu mendengar suara yang aneh di telinganya,tanpa memikirkan barang - barangnya,ia langsung berlari keluar untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Kyuhyun-ah"Sangkyu terkejut begitu melihat Kyuhyun sedang di hadang oleh Kiseop.
"Sangkyu-ya,tolong..aku ingin bicara denganmu.."Akhirnya Kyuhyun benar - benar berbicara sembari menatap wajah Sangkyu yang sedikit sembab.

Sangkyu berpikir sejenak,lalu ia mulai menghela nafas dengan cukup berat.

"Kiseop oppa,lepaskan dia.."Titah Sangkyu.

dengan raut wajah yang menahan amarah,Kiseop mulai melepaskan tangannya dan mengizinkan Kyuhyun mendekati Sangkyu.

tanpa aba - aba,Kyuhyun langsung berlari dan dengan cepat mendekapkan Sangkyu ke pelukan hangatnya.
Sangkyu yang merasakannya langsung membulatkan matanya,entah setan apa yang merasuki Kyuhyun sehingga ia bisa berubah 180derajat dari sebelumnya.

"Kumohon..jangan pergi dariku,neo obsineun nae maemeun eobseo,naegen ne sarangi piryohae,mianhaeyo,saranghae (tanpamu hatiku hampa,aku butuh cintamu,maafkan aku,aku cinta kamu)"Ucap Kyuhyun sembari memperat pelukannya dengan Sangkyu.

Sangkyu hanya bisa diam mematung saat mendengar penuturan dari namja yang terkenal dengan sifatnya yang dingin itu.

"ne Kyuhyun-ah,aku tidak akan pergi darimu,nado saranghae.."Balas sangkyu sembari membalas pelukan hangat dari Kyuhyun.

"ekhem.."Tiba - tiba Kiseop berdehem di antara moment indah itu,membuat Sangkyu dengan Kyuhyun dengan cepat langsung melepaskan pelukan yang hangat itu.
"kita tidak ke Busan ne chagiya,oppa sangat lelah..oppa masuk dulu ne,pai pai.."Lalu Kiseop mulai berjalan melewati Sangkyu,mendekati Kyuhyun dan mulai membisikan sesuatu di telinga Kyuhyun.
"dasar namja evil.."Bisik Kiseop terkekeh.
"YAK! Kiseop Hyung.."Kyuhyun terkejut dan ingin menghajar Kiseop,namun ia terlambat karena Kiseop sudah masuk ke dalam rumah.

suasana menjadi hening,Sangkyu dan Kyuhyun hanya bisa terdiam tanpa ada yang memulai pembicaraan.

"apa yang kau katakan itu benar Kyuhyun.."Tanya sangkyu terpotong.

Chup..

"panggil aku Oppa ne,dan yang tadi aku memang serius chagiya.."Ucap kyuhyun setelah berhasil mengecup sekilas bibir Sangkyu.
"Oppa.."Sangkyu hanya bisa tersipu malu dengan kelakuan namjachigunya itu.
"Saranghae.."Kyuhyun kembali memeluk sangkyu dengan eratnya.
"nado saranghae Oppa.."Balas sangkyu sembari kembali membalas pelukan Kyuhyun.



"Jangan pernah sia - sia kan hidup yang sementara ini,karena sedingin - dinginnya sifat seseorang,pasti ia akan luluh karena adanya kekuatan cinta dalam dirinya.."


THE END


Di RCL ya readers,Gomawo!^^

Senin, 22 April 2013

FF "Farewell is Coming" [ONE SHOOT]

Title : “Farewell is Coming” ---- Songfict of “Ibyori Onda/ Farewell is Coming --- 8Eight”

Author : Rosita Zaoldyeck
Rated : PG-17
Genre : Songfict | One Shoot | Romance | Angst |
Cast : Cho Kyuhyun / Sung Eunhae (OC)
Disclaimer : Artist is their own. I just own the story line.

Ini MV yang pertama dengernya udah ‘touching’.
https://www.youtube.com/watch?v=qKF98EyeXAU


Happy reading~~




I love you (I love you) Don't leave (I'm sorry)
Eunhae’s Pov
“Saranghae, Chagi”
Ulangan kata yang sama, tidak pernah membuatku bosan mendengarnya. Cho Kyuhyun, pria yang mencintaiku. Aku pun sangat mencintainya. Pria yang meminangku setelah 2 tahun kami menjalin kasih. Namja yang terlalu sempurna untukku.
“Oppa, palli!”
“Chakkaman, tidak usah berlari seperti itu!”
“Palli oppa! Lambat sekali, seperti kura-kura saja” ujarku sambil memeletkan lidah.
Benar-benar setelah dia bekerja, sama sekali dia tidak memperhatikan kesehatan tubuhnya. Aku putuskan mengajaknya jogging di sekitar taman. Walaupun sedikit memaksa, akhirnya dia menurut juga. Melihatnya terengah-engah seperti itu, menggelikan sekali.
“Wae? Kau puas menyiksaku eoh?”
“Ishh—Ini juga kan demi kesehatanmu, oppa! Baiklah kita istirahat sebentar”
“Kau mau kemana?” Lengannya yang kekar menahan pinggangku.
“Aku mau membeli minuman sebentar, tunggulah”
“Jangan lama-lama”
“Arra~”
Aku mengecup dahinya yang penuh peluh. Mianhae oppa~ Ini ‘kan demi kebaikanmu juga. Walaupun dia tipikal ‘posesif’ tapi aku juga sangat mencintainya. Mencintai kelebihan dan kekurangannya. Selalu cerewet, mengatur dan tak mau kalah. Dibalik itu, dia seorang yang penyayang untukku, tampan dan pintar menjadi kelebihannya. Banyak yeoja yang tergila-gila padanya, aku sadari itu ketika aku di-bully ‘fansnya’. Aku sempat menyerah dengan hubungan kami, tapi dia selalu menolak berpisah dengan alasan yang sama. Karena dia sangat mencintaiku....
Flashback
Without you, I (Without me, you)
I am nothing (Will be okay)
2 tahun bukanlah waktu yang cepat. Berkali-kali aku ‘bereksperimen’ ingin menguji ketulusannya. Apa dia benar-benar mencintaiku? Memang agak berlebihan, tapi aku peduli masa depan yang menantiku. Masa depan yang ingin kutata bersamanya.
“Oppa~ Cari saja wanita lain!”
“Apa kau tidak bosan mengatakannya, harus dengan apa meyakinkanmu!”
Nada bicaranya semakin meninggi. Aku tahu beberapa kali aku membuat hatinya patah. Mencoba berselingkuh di belakangnya, meskipun tidak benar-benar aku lakukan. Hanya ingin memanasinya saja. Pertama kalinya dia menangis untukku. Aku bersumpah, tidak akan melakukan hal yang sama untuknya. Aku menyesal menyia-nyiakan orang yang menyayangiku.
“Kajima! Jangan pernah pergi dariku, aku mohon!”
Tak ada yang salah dengannya. Hanya aku saja yang bergelut dengan pikiran negatifku.’ Bagaimana jika suatu saat dia hanya berbohong menjanjikan kebahagiaan untukku?’ Setelah kegagalan pernikahan yang dialami eoniku sendiri, aku sedikit takut menjalani cinta yang serius. Aku bukanlah apa-apa. Yeoja yang sangat biasa.

Eunhae’s Pov End

I love you (I love you) Please don't do this to me
How can you just leave me like this
Kyuhyun’s Pov
“Oppa~ Cari saja wanita lain!”
Cih--- Kata-kata itu lagi?
“Apa kau tidak bosan mengatakannya, harus dengan apa meyakinkanmu!”
Dia hanya terdiam. Aku tahu, aku sedikit membentaknya. Tapi bisakah dia memahami perasaanku sedikit saja. Katakanlah aku egois atau apapun, aku hanya ingin bersamanya. Yeoja yang membuat getaran batinku mengagungkan namanya di setiap nafasku. Bagaimana bisa dia selalu takut dengan bayangan eoninya. Mengesalkan! Aku bukanlah namja seperti itu!
Aku sering memergokinya pergi dengan pria lain. Rasanya aku ingin membunuh semua namja yang mendekatinya. BRENGSEK! Kau tidak akan membuatku goyah mencintaimu. Malah rasa ini semakin menguat, kau tahu? Yeoja polos sepertimu tidak pandai berakting. Sung Eunhae, aku tahu kau hanya mencintaiku.
“Kajima! Jangan pernah pergi dariku, aku mohon!”
Sekali lagi, aku memohon padanya. Memeluknya dalam dekapanku. Sungguh! Tidak ada niat burukku padanya. Kau yang sudah merubahku yang selalu bersikap dingin ini menjadi tergila-gila dengan kehadiranmu. Masa depanku adalah bersamamu.
I knew it the minute you opened the door and came in
Because I know within a second by just looking at your expression
Sung Eunhae, teman kuliah sekaligus yeojaku ini memang menarik. Tak heran namja yang memandangnya terkesima melihat keindahannya. Aku pun melakukan hal yang sama. Aku benci itu! Aku hanya ingin menjadi satu-satu orang yang memandangnya. ‘Kalian menyingkirlah! Yeoja itu milikku!’ batinku sakit setiap melihat senyum indahnya tidak ia tujukan padaku seorang.
Aku benci keramahannya. ‘Hey Nona! Jangan membuat semua orang suka padamu’ Kau tahu, senyum bodohmu itu seakan menghipnotis orang memandangmu. Sikapku yang dingin sepertinya membuatnya tercekat, ia menghentikan senyumnya dan duduk di sebelahku. Ya, kami duduk bersebelahan di ruangan ini. Kampus yang sama, jurusan yang sama. Hey! Ini bukanlah sebuah kebetulan ‘yeojaku’. Semuanya sudah aku rencanakan.
Aku sudah mencintainya sejak SMA dulu. Menghabiskan 3 tahun dengannya, masih belum membulatkan keberanianku menyatakan cinta padanya. Mengetahui setiap kebiasaannya dan melakukannya juga. Aku tidak menirunya, hanya ingin. Selalu lebih awal datang kuliah, tapi aku berusaha mengawalinya lebih darinya.
KRIET
Detik pintu itu terbuka, aku tahu dia datang! Aku sangat tahu itu! Senyum yang sama tiap pagi menyambutku. Namun terlalu gengsi untuk kubalas.
Your tensed voice, as if you have something to say
I know what you were going to say to me
“Selamat pagi, Kyuh-Kyuhyun-ssi”
Astaga! Suaranya indah sekali bukan? Tapi kenapa selalu tergagap seperti itu. Apa aku begitu menakutkan untuknya? Ok! Akulah yang membuatku seperti itu. Kembali ke sikap ‘sok dinginku’. Aku hanya melirik padanya dan mengangguk kecil. Sepertinya dia terlihat senang. Ayolah, Sung Eunhae~ Bicara lagi padaku! Aku tahu kau ingin mengucapkan sesuatu, lebih dari sekedar salam.
I didn't want to hear it, I wanted to push the moment away
I kept distracting you with useless stories
“Apa kau selalu datang sepagi ini?”
Akhirnya dia berbicara juga. Tapi haruskah aku menjawab pertanyaan bodoh itu? Dia membalikkan tubuhnya. Wae? Kau malu berbicara denganku. Bukankah hanya aku dan kau yang ada di ruangan ini? Ayolah jangan membuatku melihatmu. Sepertinya dia bingung. Aku sedikit mencari celah, melihat apa yang dia lakukan? Aku ingin waktu berhenti untuk kami, momen hanya berdua dengannya.
I evade your lips and act like I don't know
I try to change the topic but I already know
Memperhatikan setiap pergerakan bibirnya. Bergumam akan sesuatu. Bolehkah aku mendengarnya?
“Di luar tidak hujan ‘kan?”
Ya ampun! Apa yang aku tanyakan tadi? Bukankah langit terlihat jelas cerah di jendela sebelahku? Kau bodoh sekali Cho Kyuhyun!
“Aku rasa tidak”
Dia berbalik dan mengucapkan jawaban yang sama bodohnya dengan pertanyaanku. Yeoja ini benar-benar lugu. Ingin sekali aku memeluknya saat ini.
The end is coming, the last of it is here
The tears that I must get used to are beginning to flow
Akhirnya tiba. Hatiku seakan melompat kegirangan. Tanpa sengaja aku melihat fotoku sendiri ada dalam lipatan bukunya. Astaga! Apa dia juga menyukaiku? Rasanya aku ingin menangis, sejak kapan dia menyukaiku? Aku hanya seorang pengecut, sama sekali tidak tahu perasaannya selama ini.
Words that I used only for you
But they're all useless now
Kata-kata itu sudah tak berarti lagi. Kata-kata yang terangkai di pikiranku selama ini. Dimana dia? Tanpa sadar, aku berlari mencari sosoknya. Aku menariknya dari kerumunan teman yeojanya. Raut wajahnya terlihat syok menatapku. Pikiranku kosong. Detik berikutnya, tanpa ragu lagi aku menciumnya. Menciumnya seperti yang kuinginkan selama ini.
I know that and still say it, I love you
“Aku sangat mencintaimu, Eunhae”
Even if it makes sense now, there is no meaning to it
Words of my love for you
Walaupun tidak masuk akal, tidak ada artinya. Aku tidak peduli. Kata-kata itu terucap hanya untukmu.
“Aku benar-benar mecintaimu, Sung Eunhae”
Kyuhyun’s Pov End
No matter how hard I scream it, your ears don't hear it
Stop talking, even if my heart speaks to you
It keeps repeating the same words
Eunhae’s Pov
Betapapun kerasnya teriakan hatiku, telingamu tidak akan mendengarnya. Jangan berbicara, hatiku ingin berkata. Rasanya seperti mengulang apa yang kau ucapkan tadi? Ini kenyataan bukan? Tiba-tiba dia menciumku dan mengucapkan kata yang sama dengan hatiku. Nado saranghae, Cho Kyuhyun.
Eunhae’s Pov end
Flashback End
Even if you tell me to stop
(Even if you try to stand up and leave me behind)
Even if you leave
(I hold you back and tell you I love you like the fool I am)
Even if I cry, you have to smile
I try my best to erase your expression full of annoyance
Kyuhyun’s Pov
Walaupun kau menyuruhku berhenti
Walaupun kau mencoba berdiri dan membelakangiku
Walaupun kau meninggalkanku
Aku akan membawamu kembali dan mengatakan ‘Aku mencintaimu’ walaupun terlihat seperti orang bodoh
Walaupun aku menangis, kau harus tersenyum
Aku akan lakukan apapun untuk menghapus gelisah di hatimu
Kyuhyun’s Pov End
The end is coming, the last of it is here
The tears that I must get used to are beginning to flow
Words that I used only for you
Kerumunan orang-orang itu sangat menggangguku. Dengan menggenggam dua botol orange squash, minuman yang aku janjikan untuk kekasihku. Tolonglah, jangan mengganggu jalanku padanya. Saat ini dia menungguku. Bau anyir menyeruak di hidungku, mual rasanya. Sepertinya ada kecelakaan yang baru terjadi. Aku berusaha tidak peduli dan tetap berlari ke tempat dia menungguku.
Bisik orang-orang tiba-tiba semakin menajam di pendengaranku. ‘mwonde, korbannya seorang namja muda’. Tiba-tiba rasa penasaran menghampiriku.
BRAKK
Kedua botol itu jatuh dari genggamanku. Jantungku seakan berhenti, nafasku semakin berat untuk dihembuskan. Tubuhku roboh, lututku sudah tidak ada daya lagi menopangnya. Semakin tercekat dengan penglihatanku yang penuh dengan airmata. Tertahan dan mengalir deras melihat kenyataan, namjaku, calon suamiku, Cho Kyuhyun, tergeletak bersimbah darah di hadapanku, tak bernyawa lagi.
But they're all useless now
Love is leaving, my love is leaving me
A one and only love for me
Jerit tangisku seakan tak berguna, tak terdengar lagi olehnya. Cintaku pergi, cintaku pergi meninggalkanku. Cintaku satu-satunya telah pergi.
Eunhae’s Pov end
She's throwing me away
No matter how hard the tears flow, I don't feel embarrassment
I repeat the same words
I love you (I'm sorry, don't hold me back)
I love you (Even without me)
Without you, I'm (I hope you're happy)
It's nothing
Kyuhyun’s Pov
Dia meninggalkanku. Aku benci menunggunya. Punggungnya semakin menjauh. Kakiku berjalan mengikutinya, tidak! ini seperti berlari. Hanya melihatnya, dengan cerobohnya aku mengabaikan sekitarku.
TINTINNNNNNNNNN
Suara klakson mendekat kepadaku. Sebuah benda raksasa seperti menghantam tubuhku. Aku rasakan, tubuhku terpental jauh dari pijakanku tadi. Cairan merah ini mengganggu pandanganku. Aku ingin melihat gadisku, mana dia? Kerumunan orang-orang ini semakin mengganggu pandanganku.
“Ahh”
Aku mengerang, aku tak tahu rasanya. Tubuhku kaku untuk digerakkan. Bibirku bergetar, tak mengizinkan kata-kataku terlepas. Aku ingin kau mendengarnya, tolonglah. Tak peduli kerasnya tangisanku, aku tidak merasa malu. Berusaha untuk mengulang kata yang sama. Rasa kantuk menerpaku, pandanganku gelap seketika.
Aku mencintaimu, Eunhae
Aku sangat mencintaimu, Sung Eunhae
Maafkan aku, jangan menungguku!
Aku mencintaimu, walaupun tanpa aku
Tanpamu, aku... Semoga kau bahagia....
Tanpa akupun, tidak apa-apa
I'm sorry (I love you)
Please meet a nice woman / man
Forget how bad I was to you
I love you, I love you
Maafkan aku sudah mencintaimu
Semoga kau mendapatkan pria yang baik
Lupakan betapa buruknya aku padamu
Aku mencintaimu, aku mencintaimu........


Kyuhyun’s Pov end





THE END



Di RCL ne,Gamshamnida^^

Minggu, 21 April 2013

FF "I'm Alone Now" PART 2 END [TWO SHOOT]

  


Title :I'm alone now
Author : FVG
Genre : sad romance
Rate : 17

Part 2 (End)
Cast :
Choi Minki
Lee Jinnie


Percakapan Minki dengan Raemi membuat Minki sangat rindu pada Yeobbo dan calon bayinya
“aigo..kenapa tidak di angkat..”gumam Minki
MInki membaringkan tubuhnya di sofa,tangan kirinya sekali lagi menekan layar sentuh ponselnya
“hemm..apa kau marah padaku Yeobbo..”keluh Minki
Mata Minki terpejam dan lelap dalam tidurnya
**
01.00KST
Ddrrttt…
Ddrrttt….
Ponsel Minki berulang-ulang bergetar dan berusaha membangunkan pemilik ponsel yang sedang lelap tertidur
“emhh..”gumam Minki
Minki mengambil ponselnya dengan malas-malasan
“yoboseo..”kata Minki
Mata Minki kembali terpejam
“MInki..chukkae ..chukkae..”kat a Appa Lee
“chu..kae?”tany a Minki
“ne..kini kau sudah menjadi Appa..putramu sangat tampan dan manis..”kata Appa Lee
Minki terlonjak dari sofa dan segera duduk
“mwo??mwoya??Ji nnie sudah melahirkan?”Tan ya Minki
“ne..putramu sedang di bersihkan sekarang..malai kat kecil kita baru saja datang lima belas menit yang lalu..”kata Appa Lee
Minki melompat-lompat kegirangan,rasa kantuknya lenyap begitu saja
“a..aku jadi Appa..aku jadi Appa..”seru Minki
--
Menjadi Orang Tua,kedatangan seorang malaikat kecil duplikat diri kita itu adalah suatu mukjijat dan kebahagiaan yang tidak akan terganti dengan apapun
Meski hari masih pagi,Minki menyebarkan kebahagiannya ke semua orang yang ada di contact ponselnya
Tidak peduli ada yang marah atau mendumel,Minki hanya menelpon untuk berteriak MINKI SUDAH JADI APPA SEKARANG
Seperti telepon terror memang karena Minki langsung menuup teleponnya begitu saja dan menelpon orang yang lain
Tapi itulah kegembiraan Minki
--
“chukkae Pak..anda sudah menjadi Appa sekarang..”
“Gomawo..”kata Minki
Minki mencari agenda kerjanya yang tertumpuk-tumpu k berkas
“anda mencari apa Pak?”
“agenda kerjaku..ku rasa tertinggal di tumpukan berkas-berkas ini..”kata Minki
Sekertaris Minki memberikan agenda kerja Minki
“a..gomawo..”ka ta Minki
Minki membuka agenda kerjanya yang sudah di coret-coret dengan stabilow aneka warna
Senyum bahagianya langsung surut melihat kerjaannya di bulan ini
“sama sekali tidak ada hari libur ya?”tanya Minki
“Mianhe Pak..tidak ada..karena Bapak mengerjakan kerjaan dua perusahaan sekaligus..”
“oh..baiklah..” kata Minki
Minki meletakan agendanya dan menghempaskan diri di kursi hidrolik ‘kesayangannya’
Jelas betul di wajahnya tergambar kekecewaan yang dalam
“hh..mengapa jadwalku bahkan melebihi kesibukan para artis..harus berapa lama aku menunggu untuk bisa terbang ke Berlin dan menjenguk malaikat kecilku..”gumam MInki
Minki menyalakan ponselnya dan melihat foto-foto bayi mungil yang di kirimkan Jinnie setiap harinya
“Jinnie pasti kecewa mendengar aku tidak bisa kesana..oethokk e..”gumam Minki
Drrrtt…
Drrtt..
Ponsel Minki bergetar
“yoboseo..”kata Minki
“yoboseo Appa..Changmin kita baru selesai mandi loh..”kata Jinnie
Suara Jinnie sangat ceria,kebahagia annya membuat mata Minki jadi berkaca-kaca
“Appa lagi apa?sibuk ne?”tanya Jinnie
“ah..anniyo..”k ata Minki
Keduanya mengobrol sejenak dan akhirnya Minki mengutarakan pada Jinnie kalau dia belum juga bisa mengunjunginya di Berlin
“gwenchana Appa..awal bulan biar aku yang pulang ke Seoul..”kata Jinnie
“pulang?memang sudah boleh?”tanya Minki
“ne..kalau awal bulan nanti kan Changmin sudah tiga minggu jadi tidak apa kalau di bawa..”kata Jinnie
“jinja?ne..ne.. kau saja yang pulang kemari Yeobo..jeongmal bogoshippo..”ka ta Minki
Tok..tok..
Tok..tok..
Pintu ruang kerja Minki di ketuk
“Yeobbo..nanti aku akan menelponmu lagi..aku ada urusan dulu..”kata MInki
“ne Appa..bye..”kat a Jinnie
--
Awal bulan..artinya dua minggu lagi..
Minki tidak sabar ingin menemui bayinya
Minki bahkan sudah menyiapkan kamar dan segala keperluan Eomma dan bayi untuk Jinnie dan Changmin
Bukan hanya belanja dan memilih tapi Minki menyiapkan sendiri kamar untuk bayinya
--
“hahh..lelah sekali..”gumam Minki
Minki duduk di lantai kamar bayinya yang berwarna biru
Kamar berukuran 3x4 yang di cat biru dengan wallpaper mobil-mobilan dan pesawat
Kamar yang di isi box bayi,dua buah rak berisi mainan seperti robot,mobil-mob ilan dan sebuah lemari kayu yang penuh dengan pakaian bayi
Tidak lupa sebuah lemari plastic berisi pampers dan susu bayi
Dan dinding tepat di atas kepala Minki berisi sebuah pigura dengan aneka foto changmin yang di kirim Jinnie
Semuanya hasil karya Minki
Meski menguras tabungannya karena Minki membelikan semua barang bermerk untuk bayinya tapi Minki puas
“lusa kau pulang bayiku..kau pasti senang tinggal di sini..”kata Minki
Minki menatap layar ponselnya yang berwalpapper foto jinnie dan Changmin
“hah..aku lapar..”gumam Minki
--
Seperti akan menghadapi ujian atau seperti akan pergi kencan pertama kali,semalaman mata Minki tidak bisa terpejam
Pagi nanti Jinnie dan Changmin sampai di Seoul
“hemh..aku buat teh hangat saja deh..mudah-muda han habis minum teh aku bisa cepat tidur..”gumam Minki
Minki beranjak dari ranjang double size nya,masuk ke dapur membuat lemon tea hangat lalu duduk di sofa ruang tv
“ada acara apa malam begini..”batin Minki
Minki menekan tombol on di remote
Layar televise menyala dan menyiarkan berita kalau pesawat dari Berlin ke Seoul dengan nomor penerbangan 666 di bajak orang tak di kenal yang menembak pilot dengan membabi buta hingga peswat itu kehilangan keseimbangan dan menabrak gunung lalu meledak,dari kecelakaan itu dapat di pastikan tidak satupun awak kapal maupun penumpang yang selamat
“enam..enam..en am..”pekik Minki
Prang!!
Cangkir yang di pegang Minki jatuh dan pecah berserakan di lantai
“ini tidak mungkin kan..aku salah dengarkan..”kat a Minki
Minki beranjak dan mengambil ponselnya,di layar ponselnya terlihat nomor ponsel Appa Choi
“Yoboseo..”kata Minki
“Minki..kau harus kuat ya nak..”kata Appa Choi
“ku..at..”kata Minki
“pesawat yang di tumpangi Jinnie dan Changmin mengalami musibah nak..”kata Appa Choi
Ponsel di genggaman Minki terlepas dan jatuh di lantai
“Minki..Minki.. nak..apa kau dengar suara Appa?Minki..”pa nggil Appa Choi
Kepala Minki terasa berat dan pandangannya langsung gelap
**
“Minki..”panggi l Aaron
Minki kaget melihat cingudeulnya ada di kamarnya dan semua memakai pakaian serba hitam
“kalian..”kata Minki
Minhyun memeluk erat Minki
“kau harus kuat ne..kau harus kuat..”kata Minhyun
Minhyun menangis terisak-isak bagaimanapun Jinnie adalah adik sepupunya dan yang mengenalkan Minki dengan Jinnie juga Minhyun
Pandangan Minki kosong,air mata mengalir dari mata kiri Minki
“kalian..kalian sebenarnya sedang apa..kalian sedang mengerjai aku kan..”kata Minki
Baekho,Aaron dan Jonghyun bertatapan
Minki mendorong tubuh Minhyun
“kajja..kajja.. jam berapa ini..kita harus pergi menjemput Yeobo dan bayiku..kalian bersiap jadi samchon yang baik ne..”kata Minki
“Minki..kami turut berduka cita..tapi Yeobo dan putramu..sudah. .tiada..”kata Baekho
Minki tertawa,air mata mengalir dari dua matanya
“hahahaha..lelu conmu lucu Baekho..kelak hiburlah putraku..ne..”k ata Minki
--
Minki terpukul dengan kenyataan ini
Dia tidak percaya ada hal semacam ini
Kerinduannya yang menggebu bercampur dengan rasa sesal yang tak dapat terobati
--
“yeobbo..yeobbo ..jangan tinggalkan aku..anakku..in i Appa nak..”teriak Minki
Minki berteriak histeris di tengah kedua peti yang sebenarnya jenasahnya juga tidak bisa di kenali karena tewas terpanggang
“minki..kajja.. jangan begini..”kata Jonghyun
Jonghyun dan Baekho mati-matian menarik tubuh Minki yang berusaha menghalangi dua peti yang akan di masukan ke liang lahat
“anniyo!!anniyo !!mereka belum mati..lepas..le pas..lepaskan.. ”teriak Minki
Aaron membekap wajah Minki dengan sapu tangan yang sudah di basahi dengan obat bius
“mianhe..”kata Aaron
Tubuh Minki perlahan terkulai lemas
Sebenarnya tidak ada yang tega memperlakukan Minki seperti itu..tapi apa boleh buat..
Prosesi pemakaman tidak bisa terus di tunda atas dasar tidak rela
--
Setiap hari Minki pergi mengunjungi makam yeobbo dan putranya
Air mata yang berlinang menjadi gambaran betapa terlukanya Minki dengan kehilangan yang besar ini
“Mianhe..andai aku bisa memutar waktu..andai bisa..biarkan aku saja yang kesana..biarkan aku yang berada di bawah sana..”isak Minki



--the end--


Di Read,Like,Coment ne^.^ Gamshamnida..

Sabtu, 20 April 2013

FF "Take Care My Girlfriend" [ONE SHOOT]






Title :Take Care My Girlfriend

Author : FVG
Genre : romance
Rate : 17

Cast :

Junhyung (B2st)

Yang Cimi



“ikut aku..”
Seorang yeoja berumur empat puluhan menatap Cimi yang baru saja berdiri setelah menunggu satu setengah jam di depan kelas karena tidak di perkenankan masuk ke kelas
“ne..”kata Cimi
Dosen yeoja itu melangkah dengan anggun naik ke lantai empat..satu lantai dari ruang kelas yang baru saj adi ajarnya dan masuk ke ruangan dengan dinding kaca yang ada di sudut
“ini keterlambatanmu yang keberapa di semester ini?apa kau memang ingin menunda kelulusanmu satu semester?”
Cimi menggeleng
“anniyo Bu..tad..”kata Cimi terputus
“aku tidak peduli pada apapun itu alasanmu..kelasku itu berisi lima puluh siswa dan hanya kau yang selalu alasan ini dan itu..”
Cimi menunduk sambil membenarkan kacamata bulat yang bertengger di batang hidungnya
“aku melihat daftar nilaimu dan selama enam semester nilaimu selalu bagus jadi aku memiliki satu kesempatan untukmu..lakukan sesuatu untukku..”
“mwo??apa yang harus aku lakukan?”tanya Cimi
“aku melakukan sebuah riset tentang seorang namja..”
Dosen yeoja itu memberi Cimi sebuah map warna hijau
“itu datanya dan tempat dimana kau bisa menemuinya..pergilah kesana dan cari data sebanyak mungkin tentang dia..kau buat menjadi sebuah laporan dan tentu saja tidak boleh kurang dari lima belas lembar..kau serahkan minggu depan sebelum mata kuliahku di mulai..maka kau boleh ikut ujian..”
“ah..ne..”kata Cimi
“kalau begitu kau boleh keluar..aku banyak urusan hari ini..”
“ne..permisi..”kata Cimi
Cimi menenteng map warna hijau itu keluar
“siapa memangnya namja itu?mantan namjachingu?atau..ahh..nanti sajalah..”gumam Cimi
##
@Appartemen Cimi
“aigo!!ini Gila!!”pekik Cimi
Mata Cimi seolah mau meloncat keluar saat membaca biodata yang ada di lembaran kertas dalam map warna hijau yang di beri dosennya
“ini kan berandalan..apa Dosen itu ingin membunuhku hingga menyuruhku mencari namja seperti ini?Bar..lounge Rap..apa-apaan ini..”gerutu Cimi
Cimi mengacak rambut sebahunya dan menatap dirinya di kaca cermin yang setinggi tubuhnya
“apa dia tidak salah..bahkan dari penampilanku..aku ini hanya bermain ke mall dan toko buku..bukan yeoja seperti itu..”kata Cimi
Cimi melirik map hijau yang ada di meja belajarnya
“ish..aku akan benar-benar gila..ini benar-benar seperti hidup dan mati saja..kalau aku melakukannya..hm..bar..bisa di bunuh orang tuaku..tapi kalau tidak..aku akan tertinggal satu semester?aih..Yang Cimi..mati sudah kau sekarang..”gumam Cimi
##
Bingung dan ragu apa yang harus di lakukan
Itulah Cimi sekarang..berada di tengah dua pilihan yang sulit
##
“bisa..bisa..cimi kau pasti bisa kan..hanya cari info saja..”kata Cimi
Cimi menyiapkan diri,berganti pakaian dengan kaos dan celana skiny jeans tidak lupa hoodie keberuntungannya
“hwaitting..”kata Cimi
Cimi menghela nafas lalu beranjak keluar
Satu minggu bukanlah waktu yang lama dan lima belas halaman juga bukanlah jumlah yang sedikit
Dengan sedikit niat dan setengah keberanian..Cimi memaksa dirinya untuk mencari Junhyung di tempat yang tertulis di info
**
@Lounge Rap
“ramai sekali di sini..”gumam Cimi
Cimi beberapa kali membenarkan letak kacamatanya dan berusaha mencari namja bernama Junhyung di tengah banyak orang yang sedang berkumpul untuk lomba Rap malam itu
“haih..mana fotonya hasil print itu tidak jelas..bagaimana aku bisa mencarinya..”batin Cimi
cimi menggembungkan kedua pipinya,dari belakang seorang namja menabrak Cimi
“aigo..”pekik Cimi
Namja yang tak lain adalah Junhyung menangkap tangan Cimi dan Cimi berhasil kembali menyeimbangkan tubuhnya
“sepertinya aku baru melihatmu..”kata Junhyung
“ah..ne..aku memang baru hari ini kemari..”kata Cimi
“rapper yeoja..ini pasti menarik..kau mau aku bantu mendaftarkan diri?”tanya Junhyung
“a..e..anni..aku kesini untuk mencari orang..”kata Cimi
“nugu?namjachingumu?”tanya Junhyung
“anni..aku mencari Junhyung..”kata Cimi
“ada apa mencarinya?”tanya Junhyung
“em..anni..hanya mencarinya saja..”kata Cimi
Junhyung menoleh ke kanan dan kiri
“dia sepertinya tidak datang hari ini..dia juga sudah lama tidak datang..sebaiknya kau cari di tempat lain saja..”kata Junhyung
“oh..ne..”kata Cimi
Cimi berbalik
“ah..ne..kalau kau tidak penting mencarinya..lebih baik seorang yeoja untuk di rumah saja..dia itu bukan orang baik..jaga dirimu..”kata Junhyung
Cimi menatap Junhyung
“apa kau mengenalnya?dia itu orang seperti apa?”tanya Cimi
“kenal??anni..aku hanya pernah tahu..dia itu playboy..kelakuannya kasar..suka minum..merokok..seperti itu lah..”kata Junhyung
Bulu roma Cimi bergidik
“oh..ne..gomawo..”kata Cimi
Cimi menundukan kepalanya dan berlalu pergi
“haishh..gila..ini benar-benar gila..tugas macam apa ini..”gumam Cimi
--
“kau datang cepat sekali..”
“aku mau mengundurkan diri dari tugas itu..”kata Cimi
“waeyo?”
“apa anda sadar dengan tugas yang anda berikan padaku?”tanya Cimi
“ne..tentu saja..”
“anda dalam rencana membunuhku dengan memintaku mencari info Junhyung itu?”tanya Cimi
“kau kelewat batas bicara padaku Cimi..”
“andalah yang kelewat batas..mana ada dosen yang meminta mahasiswinya menyelidiki seorang namja perokok..tukang minum dan playboy..apalagi mahasiswi itu anak rumahan sepertiku..”kata Cimi
Dosen yeoja itu tertawa terbahak-bahak
“bagaimana bisa yeoja polos sepertimu masuk jurusan hukum?kau sudah di kerjai Junhyung..”
“m..mwo??aku??di kerjai??junhyung?”tanya Cimi
“ne..yang memberitahumu itu Junhyung..pakai instingmu..anggap kau ini sedang menjadi intel..bagaimana bisa kau menjadi penegak hukum yang hebat kalau kau tidak memiliki insting itu..”
“ish..”geram Cimi
“kajja..tidak boleh lagi ada pertemuan seperti ini kecuali kau membawa berkas laporanmu..”
“ne..mianhe..”kata Cimi
Cimi keluar dari ruangan Dosen
“haih..kenapa sikap mereka sama?sama-sama suka mengerjaiku..awas kau Junhyung..”geram Cimi
##
@ Bar
“hari ini orang itu di bar..apalagi yang dia lakukan di tempat ini..”gumam Cimi
Cimi meneguk kaleng minuman ringannya
“hei..whatssup..”
“hei..”kata Junhyung
Cimi meletakan kaleng minumannya dan mendekati Junhyung
Pletak!!
Cimi memukul kepala Junhyung dengan tangannya
“ya!!appo!!”pekik Junhyung
Junhyung mendengus sebal dan menatap Cimi
“kau..”kata Junhyung
“aku Cimi dan kau..Junhyung..kajja ikut aku..”kata Cimi
Junhyung menepis tangan Cimi
“aku tidak mau”kata Junhyung
“wae?”tanya Cimi
“karena aku bukan Junhyung..”kata Junhyung
“jangan menipuku lagi..jelas kau Junhyung..”kata Cimi
“anni..”kata Junhyung
“ne!!”sahut Cimi
“jangan membentakku..”kata Junhyung
Cimi mencengkram tangan Junhyung
“kajja..ikut aku..”kata Cimi
“anni!!”kata Junhyung
Junhyung menyentakan tangannya dan mendorong tubuh Cimi hingga jatuh di sofa
“aww..”pekik Cimi
Junhyung buru-buru melarikan diri
“hei!!hei..Junhyung!!ya!!berhenti!!”teriak Cimi
Junhyung berlari secepat mungkin
“aishh..pasti Noona yang mencari infoku lalu nanti akan menjemputku pulang..menyebalkan sekali..”gerutu Junhyung
“ya!!berhenti kau!!”seru Cimi
Dari arah depan Junhyung berdiri beberapa namja bertubuh kekar
“mau keman akau sekarang Junhyung?”
Junhyung menghentikan langkahnya,Cimi yang beberapa langkah di belakangnya juga berhenti
“bayar semua hutangmu..kami sudah tidak bisa menunggu lagi..”
“a..itu..ne..arraso..aku pasti membayarnya..tapi..beri aku waktu..”kata Junhyung
“kau mau bayar atau ku patahkan tangan dan kakimu..”
“ya!!”seru Cimi
Cimi melangkah dan berdiri di sebelah Junhyung
“mana?”tanya Cimi
“mwo?”
“bukti hutangnya dan bukti perjanjian itu tidak illegal..kalian tahu kan kalau meminjamkan uang dengan buang seperti lintah darat itu melawan hukum?”tanya Cimi
“siapa dia dan apa-apaan ini Junhyung?”
“jangan ikut campur masalahku..”sentak Junhyung
“mana??apa itu ada??kalau tidak ada aku akan melaporkan kalian ke polisi..”kata Cimi
“oh..jadi begini cara penyelsaiannya Junhyung?baik..hajar dia..”
Seorang namja meninju perut Junhyung hingga Junhyung terhuyung beberapa langkah ke belakang
“ya!!kalian berhenti!!”seru Cimi
Seorang namja kekar lainnya membantu memukuli Junhyung dan yang daritadi bicara menahan tubuh mungil Cimi
“ya!!ya!!lepaskan dia!!kalian ini preman tidak tau aturan!!lepaskan aku dan lepaskan Junhyung!!”teriak Cimi
Cimi meronta-ronta berusaha lepas dari cengkraman dua tangan kekar yang mencengkram bahu dan lengannya sementara Junghyun di pukuli dan di tendangi bertubi-tubi
“lepas!!”teriak Cimi
Cimi menginjak kaki namja yang memeganginya kencang-kencang
“aww!!”
Cimi berlari dan berusaha menyelamatkan Junhyung yang sudah meringkuk di lantai tanpa daya
“awas!!berhenti!!”teriak cimi
Cimi berjongkok dan memeriksa kondisi Junhyung
“uhuk..uhuk..”
Junhyung kesakitan di seluruh tubuhnya bahkan bibir dan pelipisnya berdarah karena tonjokan
Namja yang diinjak kakinya mengeluarkan pisau
“kita habisi dia lalu pergi”
Cimi melepas tasnya dan menjadikannya bantal untuk Junhyung
“biar aku telep..”kata Cimi terputus
“aw..as..”pekik Junhyung
Sebuah pisau menacap di bahu dekat leher cimi,cimi ambruk seketika
“hei..kalian sedang apa?”
“apa itu perkelahian?”
Melihat polisi taman,tiga preman bertubuh besar itu melarikan diri
##
@HOSPITAL
“napeum saeng!!”
“appo..appo..”pekik Junhyung
Junhyung menggerakan tubuhnya dan menangkis pukulan noonanya dengan tangan
“habis ini kau harus pulang..jangan menyelakai orang lagi..”
“ne..”kata Junhyung
Suster datang mendekati keduanya
“mianhe..”
“ne..”
“Yang agashi sedang di bawa ke kamar rawat..”
“ne..gomawo suster..”
“namanya Cimi kan?”tanya Junhyung
“ne..Yang Cimi..aku jenguk dia dulu..awas kalau kau kabur lagi..”
“apa kau tidak lihat perban-perban ini..kalau aku keluar mana ada yeoja yang naksir dan memberiku tumpangan tidur..”kata Junhyung
Sebuah cubitan bersarang di pinggang memar Junhyung
“appoo!!”pekik Junhyung
“aku pergi dulu..”
##
Dosen yang juga Noona (kakak perempuan) Junhyung datang ke kamar rawat Cimi
“Cimi..”
“Do..Dosen..kau di sini?”tanya Cimi
“panggil saja aku Oenni..mianhe jadi begini..tapi jeongmal Gomawo karena kau sudah menyelamtkan..namjasaengku..”
“na..namjasaeng?”tanya Cimi
“ne..mianhe aku sudah menipumu begitu banyak..Junhyung itu Namjasaengku..dia lama tinggal di Amerika mengikuti Appaku..tiga tahun lalu dia kembali ke Seoul..tapi dia tidak cocok dengan Nampyeonku jadi baru setengah tahun tinggal bersama kami..dia pergi entah kemana..”
“oh..tapi sekarang kau kan sudah menemuinya..”kata Cimi
“ne..berkat kau..kalau tidak ada hal ini..pasti susah menemuinya..aku baru dapat data itu beberapa waktu lalu..dan..kau tau..aku Dosen..aku tidak mungkin ke tempat seperti itu..Jeongmal Mianheyo..”
“gwenchana Dosen..ehm..tentu saja kalau kau menghapuskan tugasku dan membiarkanku ikut ujian..”kata Cimi
“apa ini sebuah negoisasi?”
--
Satu minggu kemudian..
Din..Din..
Cimi menoleh
Sebuah mobil sport mewah berhenti tepat di sebelah cimi,dari pintu kiri keluar seorang namja dengan membawa bunga
“Jun..hyung..”kata Cimi
“Oppa..aku dan kau beda lima tahun..”kata Junhyung
“bunga?”tanya Cimi
“oh..ini..untukmu..”kata Junhyung
“untukku?”tanya Cimi
“ne..tapi kalau kau mau berkencan denganku..”kata Junhyung
Cimi menaikan alis kanannya
“Noonaku bilang kau yeoja yang baik dan pintar..kau juga sudah menyelamatkan hidupku..aku sangat berterima kasih padamu dan akan sangat berterima kasih lagi kalau kau tidak menolak untuk berjencan denganku..”kata Junghyun
Cimi tertawa
“baiklah..sudah lama juga aku menginginkan kisah cintaku seperti dalam drama..”kata Cimi
“drama?”tanya Junhyung
“ne..seorang yeoja baik dan pintar..berkencan dengan berandalan..”kata Cimi
“ya!!”seru Junhyung



--end--


di Coment ya..gamshamnida^o^