Sabtu, 20 April 2013

FF "I'm Alone Now" PART 1 [TWO SHOOT]






Title : I'm alone now

Author : FVG
Genre : sad romance
Rate : 17


#Part 1

Cast :

Choi Minki aka Ren Nu'est

Lee Jinnie (oc)



Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada nasibku ini..

Kehilangan dua orang yang ku sayang dalam waktu yang sama

Terenggutnya kebehagiaan dan senyum dari wajahku yang mungkin tidak akan pernah kembali

Jika aku bisa memutar waktu..aku berharap aku bukanlah si bodoh yang akan membiarkan hatiku terluka dengan duka yang mendalam

---

“chagi..seperti nya Appa pulang tuh..”bisik Jinnie

Jinnie mengelus perutnya lalu bersembunyi di balik pintu kamarnya

“Yeobo..Yeobo aku pulang..”panggi l Minki

Minki meletakan i-padnya di meja dan mencari dimana yeobonya berada sore hari itu

“dimana dia?”gumam Minki

Minki menjelajah rumahnya dari halaman belakang,dapur dan kamar utama

“Yeobo..”panggi l Minki

Minki membuka pintu kamarnya dan melangkah masuk

Jinnie berjinjit dan menutup dua mata Minki dengan telapak tangannya

“aigo..Yeobo..k au mengagetkan aku..”kata Minki

Minki melepas tangan Jinnie dan berbalik,Jinnie langsung memeluk pinggang Minki

“Appa..saranghe ..”bisik Jinnie
Minki menunduk menatap Jinnie

“Appa?”tanya Minki

JInnie melepas pelukannya lalu menarik tangan kanan Minki untuk mengelus perutnya

“kita akan segera memiliki bayi..”kata Jinnie

Mata Minki membelalak dan berbinar-binar

“a..jinjayo?”ta nya Minki

Jinnie mengeluarkan testpack dari kantong celana pendeknya dan memberinya pada Minki
Minki menerima selembar kecil testpack bergaris dua itu

“aigo..Chukkae Yeobbo..”kata Minki

Minki menarik Jinnie dalam pelukannya dan mecium bibir tipis Jinnie

“saranghe..Jeon gmal..”kata Minki

Minki melumat bibir Jinnie.dalam hitungan detik Jinnie mendorong sedikit tubuh Minki

“kajja mandi dulu..aku tidak mau anak kita ikut malas seperti Appanya..”kata Jinnie

MInki menggelitik pinggang Jinnie
Jinnie menghindari dari Minki sambil tertawa

**

“yeobbo..”pangg il Minki

“ne..”sahut Jinnie

Minki mengeringkan rambutnya dengan handuk dan mendekati Jinnie

“Appa..coba dulu masakannya..”ka ta Jinnie

Jinnie menyodorkan sendok berisi kuah Soup matahari yang di buatnya

“enak..”kata Minki

“ada yang kurang tidak?”tanya Jinnie

“anni..”kata MInki

Jinnie mengambil pegangan panci yang terbuat dari kain

“shirreo..biar aku saja..”kata Minki

--

Minki sangat bahagia dengan kehamilan Yeobbonya

Keduanya juga sangat menikmati peran baru mereka sebagai calon Appa dan Eomma

Meski pernikahan baru berumur dua bulan tapi mereka sudah di beri kepercayaan berupa keturunan
Sebuah Anugerah Tuhan yang sangat luar biasa

Hari ke hari Minki makin protektif dengan kondisi Yeobonya

Memasuki bulan keempat segala hal hampir dilarang Minki untuk di lakukan oleh Jinnie

--

“anyeong..”sapa Minki

“anyeong..”

Pembantu Rumah Tangga keluarga Choi menyahut sapaan Minki

“yeobboku dimana?”tanya Minki

“em..em..”

Sang pembantu langsung menunduk,Jinnie bilang hanya belanja sebentar tapi sudah dua setengah jam tetap saja belum pulang dan ini menyulitkannya

Minki memeriksa kamar,dapur tapi tidak juga menemukan yeobbonya

Cklek

Pintu rumah di buka dan Minki menatap Jinnie

“Ap..Appa..”kat a Jinnie

Minki merebut tas belanja Jinnie dan memberinya pada pembantu mereka

“bawa ini ke dapur dan lakukan pekerjaannmu..” kata Minki

“ne..”

Pembantu rumah tangga mereka langsung berlalu ke dapur

“ikut aku..”kata Minki

Jinnie menatap Minki yang berjalan masuk ke kamar mereka

Minki duduk di kursi meja rias dan menghela nafas berat

Jinnie tidak lama masuk ke kamar mengikuti Minki

“darimana saja kau?”tanya Minki

“a..e..aku..han ya dari supermarket depan sana..”kata Jinnie

“apa kau tidak bisa mendengar kata-kataku dengan baik?”tanya Minki

Minki menatap tajam ke arah Jinnie

“bukan begitu..”kata Jinnie

“lalu??mwo??mwo ya??apa mengikuti semua perkataannku begitu sulit untukmu hah!!”bentak Minki

Jinnie menunduk

“aku melarangmu membereskan rumah,memasak,b elanja dan hanya menjaga anak kita dalam kandunganmu yang sudah hampir lima bulan itu demi kebaikanmu..apa kau sadar hal itu?”bentak Minki

“mianhe..”kata Jinnie

“Mian..Mian..Mi an..aku sudah bosan mendengar semua permintaan maafmu itu..”kata Minki

Jinnie menatap tajam ke arah Minki

“lalu apa yang harus aku lakukan?aku ini iri padamu Choi Minki..kau bekerja lima hari seminggu terkadang sabtu atau minggu kau juga pergi dengan chingumu..semen tara aku?”sentak Jinnie

“aku bekerja karena itu tugasku..dan kau di rumah menjaga anak kita itu tugasmu..”sahut Minki

“lalu bagaimana dengan kau dan chingudeul kantormu yang suka karaoke bersama atau kau dengan chingudeulmu yang jalan-jalan di hari libur?hah!”sent ak Jinnie

“apa memilikiku juga kurang bagimu?apa bayi itu juga tidak berharga bagimu hingga kau iri dan itu dengan kegiatanku?”tan ya Minki

“ini bukan tentang aku memilikimu dan bayi ini..tapi aku tidak mau kau perlakukan seperti orang penyakitan..kar ena aku masih bisa beraktifitas Minki..sama sepertimu..”sah ut Jinnie

“terserah kau saja..”kata Minki

Jinnie menahan tangan Minki

“mau kemana?”tanya Jinnie
“lepaksan tanganku..”sent ak Minki

Minki melepas tangan Jinnie dari kemejanya,Jinni e kehilangan keseimbangan dan jatuh

“aw..Appo..!”pe kik Jinnie

Minki yang baru saja membuka pintu kamarnya menoleh dan kaget melihat Jinnie

“Jinnie..Yeobo. .”panggil Minki

Darah mengalir dari sela paha kiri Jinnie

“appo..hiks..”i sak Jinnie

Air mata Jinnie mengalir,wajahn ya memucat menahan sakit

“kajja kita ke Rumah Sakit..”kata Minki
Minki berusaha menarik Jinnie berdiri

“anniyo..sakitt hh..”isak Jinnie

Minkie menggendong Jinnie dan membawanya ke Rumah Sakit

***

@ RS SEOUL

“Jinnie..anakku ..”panggil Eomma Lee
Minki berdiri di sebelah ranjang Jinnie

“kajja..”kata Appa Choi

Appa Choi menarik tangan Minki keluar

##

@di luar Kamar

“apa yang kau lakukan hah?”Tanya Appa Choi

“mianhe Appa..aku emosi..”kata Minki

“kau tidak bisa seperti itu Minki..kau hampir saja membahayakan anakmu sendiri..”kata Eomma Choi

“ne Eomma..jeongmal Mianhe..”kata Minki

--

Darah muda,emosi yang meletup dan gejolak yang berapi-api

Meski Jinnie sendiri tidak marah pada apa yang Minki lakukan

Dan anak mereka yang dalam kandungan juga baik-baik saja

Tapi pandangan Orang Tua dan anak tentu saja berbeda

Demi kenyamanan semuanya,Jinnie di ajak Orang Tuanya tinggal sementara di berlin

Walau Minki berat melepas Jinnie dan anaknya yang ada dalam kandungan,Jinni e sendiri juga berat melepas Minki tinggal sendirian di Seoul

Mau tidak mau keduanya berpisah beberapa bulan

--

@Incheon Airport

Minki memeluk erat-erat Jinnie,Jinnie bersandar dalam pelukan Minki

“sudah saatanya kita berangkat..”kat a Appa Lee

Minki mencium puncak kepala Jinnie,air mata Jinnie mengalir ke pipinya

“jaga dirimu baik-baik Yeobbo,aku akan berusaha sebulan sekali ke Berlin untuk menjengukmu..”k ata Minki

“ne..kau juga jaga diri baik-baik..jang an selingkuh di belakangku..apa lagi hanya karena aku mengandung anak kita dan menjadi gendut..”kata Jinnie

Minki terkekeh beberapa saat sebelum tangan kiri Jinnie memelintir pinggang Minki yang akhirnya menyisakan ringisan di wajah manis Minki

Minki meletakan dua tangannya di pipi cuby Jinnie

“saranghae..jan gan lupa beri aku kabar setiap waktu..kau tetap harus perhatikan aku ne..”kata Minki

“ne..”kata Jinnie

Mata keduanya beradu pandang yang di sambut dengan pautan bibir yang berbagi saliva dan semakin dalam melumat bibir dan lidah satu sama lain

“ehm..hm..”dehe m Appa Choi

Wajah sepasang nampyeon yeobo itu bersemu merah seperti udang rebus
Melepaskan pautan bibir juga pelukan masing-masing

“aku pergi dulu Appa Minki..”kata Jinnie

Minki melambaikan tangan ke arah Jinnie yang melangkah masuk menuju pesawat

“aku menyesal Eomma Appa..kalau aku bisa menjaga Jinnie lebih baik..pasti tidak ada hal begini..”kata MInki

“sudahlah..Jinn ie pergi juga kan bersama Orang Tuanya..Mertuam u sendiri..”kata Eomma Choi

Appa Choi menepuk-nepuk bahu Minki

--

Minki kembali dengan kesendiriannya

Mengurus dirinya sendiri,meski orang tuanya sudah menawari Minki untuk kembali ke rumah mereka selama Jinnie di Berlin tapi Minki menolaknya

Keinginan Minki untuk bisa berkunjung satu bulan sekali ke Berlin juga gagal total
Kesehatan Appa Minki sedikit memburuk dan beban tanggung jawab perusahaan jatuh pada Minki seluruhnya

Minki bahkan sudah lupa dengan hari,minggu dan bulan

Kalau tidak ada kado hari itu..mungkin Minki juga lupa kalau kandungan Yeobonya memasuki usia Sembilan bulan di bulan ini

--

“Minki..”Sapa Raemi

Minki menoleh ke arah pintu Masuk ruang kerjanya

“ini ku bawakan hadiah untuk bayimu..”kata Raemi

Minki menerima sebuah kotak yang cukup besar dan di bungkus oleh bungkus kado warna biru muda

“gomawo Raemi..”kata Minki

“kapan kau akan ke Berlin?ini sudah bulan ke Sembilan kan?”tanya Raemi

Minki meletakan Kado dan mengambil kalender..empat bulan sudah Jinnie tinggal di Berlin dan itu sama sekali tidak terasa

“jinja?”kata Minki

“aigo..kau ini bagaimana?”Tanya Raemi

Minki tersenyum sambil menghela nafas

“kau kan tahu sendiri Raemi..belakang an ini aku sibuk berat..”kata Minki

“ne..Arrasho..t api kau kan juga harus memikirkan keadaan keluargamu..apa lagi..Bayimu segera lahir..”kata Raemi

Minki duduk dan bersandar di punggung Sofa

“bayimu nanti yeoja atau namja?”tanya Raemi

Minki menatap Raemi,beberapa waktu lalu Jinnie sudah memberitahu tentang bayi mereka tapi Minki..lupa..

“Molla..apa saja aku suka..bayiku pasti tampan dan yeoppo..kau kapan menikah?”tanya Minki



--tbc--


Di Coment ya,Gamshamnida^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar